Ngawen - Hari itu, langit Desa Ngawen berubah menjadi kanvas raksasa. Warna-warni balon udara menghiasi cakrawala, melayang dengan anggun diiringi sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari ribuan pasang mata yang menyaksikan. Festival Bumi Mandala 2025 bukan sekadar perayaan, tapi telah menjadi simbol semangat, harapan, dan kebanggaan warga Ngawen.
Sebuah Tradisi yang Tumbuh Bersama Warga
Festival Bumi Mandala bukanlah festival biasa. Ia lahir dari semangat kolektif masyarakat Ngawen untuk merayakan keberagaman budaya, menjaga warisan lokal, dan mempererat solidaritas antargenerasi. Tahun 2025 menandai kali ketiga festival ini digelar, dan untuk pertama kalinya, acara ini melibatkan lebih dari 30 komunitas lokal, ratusan relawan, serta ribuan pengunjung dari dalam dan luar desa.
Persiapan dimulai berbulan-bulan sebelumnya. Setiap dusun berkontribusi, dari anak-anak sekolah yang menyiapkan tarian, ibu-ibu yang merangkai kuliner lokal, hingga para pemuda kreatif yang menyulap halaman desa menjadi panggung seni terbuka.
Balon Udara: Simbol Harapan dan Kegembiraan
Beberapa balon membawa tema-tema khusus seperti pelestarian lingkungan, semangat pendidikan, hingga promosi UMKM desa. Warga menyambutnya dengan antusias. Tak sedikit yang datang hanya untuk menyaksikan "langit berwarna" Ngawen, yang kini mulai viral di media sosial.
Kemeriahan yang Tak Hanya di Langit
Selain balon udara, Festival Bumi Mandala 2025 menghadirkan beragam kegiatan yang menggugah antusiasme:
Sego Wiwitan dimana masyarakat mengarak sego wiwit,
-
Pentas Seni Tradisional seperti jathilan,
-
Bazar UMKM yang menampilkan produk-produk kreatif warga seperti batik, kerajinan bambu, makanan khas, dan kopi lokal,
-
Workshop dan Edukasi seputar pelestarian budaya, pertanian organik, dan pemanfaatan teknologi di desa.
Bahkan, panitia menyelenggarakan “Ngawen Heritage Walk”, yaitu tur jalan kaki menyusuri situs-situs bersejarah desa, yang dipandu oleh para pemuda pecinta sejarah.
Dukungan dan Kolaborasi yang Membanggakan
Kesuksesan festival ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Pemerintah desa, Karang Taruna, PKK, para tokoh masyarakat, sekolah, dan komunitas kreatif bahu membahu dalam semua lini. Acara ini juga mendapat dukungan dari dinas pariwisata dan beberapa sponsor lokal.
Kepala Desa Ngawen, dalam pidatonya, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas partisipasi luar biasa dari seluruh elemen masyarakat.
Festival ini bukan hanya tentang hiburan, tapi juga tentang rasa memiliki, kebersamaan, dan bagaimana kita membangun desa dengan hati dan budaya.
Respon Masyarakat dan Harapan ke Depan
Banyak pengunjung mengungkapkan kekagumannya. Media sosial dipenuhi unggahan tentang balon udara dan acara-acara seru sepanjang festival. Bahkan beberapa travel blogger mulai melirik Ngawen sebagai destinasi wisata budaya yang potensial.
Warga berharap Festival Bumi Mandala bisa terus dilaksanakan tiap tahun, dengan inovasi yang semakin beragam namun tetap berpijak pada kearifan lokal. Beberapa usulan ke depan termasuk parade kostum tradisional, pameran seni rupa, hingga kolaborasi dengan desa wisata tetangga.
Penutup: Lebih dari Sekadar Festival
Festival Bumi Mandala 2025 adalah perayaan atas semangat hidup desa yang dinamis, inklusif, dan penuh warna. Ia adalah panggung bagi warga untuk menunjukkan bahwa desa bukanlah tempat yang tertinggal, melainkan tempat yang kaya akan potensi dan kebudayaan.
Ketika balon-balon udara itu terbang tinggi dan langit Ngawen penuh warna, kita tak hanya melihat keindahan visual, tapi juga harapan bersama—bahwa dari desa kecil, mimpi besar bisa dimulai.


Posting Komentar untuk "Ketika Langit Ngawen Penuh Warna: Cerita di Balik Festival Bumi Mandala 2025"